MITOS pembesaran penis yang banyak menjadi pariwara di media massa dinilai menyesatkan. Setidaknya itu kata seksolog Wimpie Pangkahila dalam seminar seksualitas di Hotel Le Meredien Jumat, 28 Oktober 2011. "Kalau mau besar ya, saya kasih tahu pakai kaca pembesar lihat itu, pasti jadi besar," ujar dia.
Jawaban tersebut langsung disambut tawa oleh para pewarta yang menanyai Wimpie di sela-sela seminar. Menurut spesialis Andrologi ini, ukuran penis pria normal tidak bisa diperbesar dengan cara alami.
"Kecuali dia masih kecil. Karena dia mengalami gangguan hormon, maka bisa diterapi hormon," papar dia. Tapi kalau menjelang dewasa, ukuran penis tidak bisa diperbesar, kecuali disuntik silikon cair. "Itu berbahaya," papar dia.
Masalah perbesaran penis di Indonesia ini membuat Wimpie pernah dihubungi koleganya dari Brasil. "Dia meminta saya menjelaskan perbesaran penis yang dilakukan oleh orang Papua dengan pembungkusan daun," paparnya.
Padahal, ia melanjutkan, apa yang terjadi di Papua adalah daun-daun tersebut memang membuat penis besar. "Tapi itu bengkak karena infeksi dari daun yang ada bagiannya yang membuat gatal," urai dia.
Maka, Wimpie berharap, masalah perbesaran penis harus dipertimbangkan baik-baik oleh setiap pria di Indonesia. "Kalau ada iklan di media massa, harap hati-hati," Ia mengingatkan. Soalnya tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan ukuran penis bisa diperbesar. (Tempo.co)
Jawaban tersebut langsung disambut tawa oleh para pewarta yang menanyai Wimpie di sela-sela seminar. Menurut spesialis Andrologi ini, ukuran penis pria normal tidak bisa diperbesar dengan cara alami.
"Kecuali dia masih kecil. Karena dia mengalami gangguan hormon, maka bisa diterapi hormon," papar dia. Tapi kalau menjelang dewasa, ukuran penis tidak bisa diperbesar, kecuali disuntik silikon cair. "Itu berbahaya," papar dia.
Masalah perbesaran penis di Indonesia ini membuat Wimpie pernah dihubungi koleganya dari Brasil. "Dia meminta saya menjelaskan perbesaran penis yang dilakukan oleh orang Papua dengan pembungkusan daun," paparnya.
Padahal, ia melanjutkan, apa yang terjadi di Papua adalah daun-daun tersebut memang membuat penis besar. "Tapi itu bengkak karena infeksi dari daun yang ada bagiannya yang membuat gatal," urai dia.
Maka, Wimpie berharap, masalah perbesaran penis harus dipertimbangkan baik-baik oleh setiap pria di Indonesia. "Kalau ada iklan di media massa, harap hati-hati," Ia mengingatkan. Soalnya tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan ukuran penis bisa diperbesar. (Tempo.co)
0 komentar:
Posting Komentar