Banjir yang menggenangi rumah warga. |
Empat Lawang, Palembang Pos.-
Hujan turun lebih 5 jam membuat sejumlah wilayah Kabupaten Empat Lawang, dilanda banjir dan aktivitas warga terganggu. Hal itu terjadi pada 3 Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Tanjung Kupang Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang.
Berdasarkan pantauan, Kamis (5/1) lalu, banjir di Tebing Tinggi melanda beberapa titik. Diantaranya Kelurahan Tanjung Kupang yang menimpa 3 RT, sehingga sebanyak 50 rumah direndam banjir dengan ketinggian lutut orang dewasa. Namun pagi harinya sekitar pukul 09.00 WIB, air sudah surut karena warga terpaksa mengeruk tanah untuk membuat saluran pembuangan air dibantu dengan alat berat (ekskavator,red).
“Banjir mulai memasuki rumah sekitar pukul 03.00 WIB, karena hujan yang cukup deras disertai suara kilat yang menggelegar,”ujar Hasbi seorang warga yang rumahnya bagian dapur direndam air hingga lutut orang dewas, kemarin (5/1).
Dijelaskannya, sebagian rumah milik warga berbentuk panggung sehingga banjir hanya merendam bagian bawah rumah dan bisa diungsikan diatas. Kejadian ini merupakan kali pertama terjadinya bencana banjir hingga merendam puluhan rumah warga.
Terpisah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Empat Lawang dari Komisi II yang membidangi pembangunan, Yazid ketika sedang dilokasi mengatakan, legislatif mengusulkan untuk menanggulangi tanggap darutat dari dana bencana alam. “Saya sudah mengambil fotonya dan Insya Allah akan disampaikan kepada dewan untuk mengatasinya karena ini sesuai dengan komisinya,”imbuhnya singkat. (omi)
Hujan turun lebih 5 jam membuat sejumlah wilayah Kabupaten Empat Lawang, dilanda banjir dan aktivitas warga terganggu. Hal itu terjadi pada 3 Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Tanjung Kupang Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang.
Berdasarkan pantauan, Kamis (5/1) lalu, banjir di Tebing Tinggi melanda beberapa titik. Diantaranya Kelurahan Tanjung Kupang yang menimpa 3 RT, sehingga sebanyak 50 rumah direndam banjir dengan ketinggian lutut orang dewasa. Namun pagi harinya sekitar pukul 09.00 WIB, air sudah surut karena warga terpaksa mengeruk tanah untuk membuat saluran pembuangan air dibantu dengan alat berat (ekskavator,red).
“Banjir mulai memasuki rumah sekitar pukul 03.00 WIB, karena hujan yang cukup deras disertai suara kilat yang menggelegar,”ujar Hasbi seorang warga yang rumahnya bagian dapur direndam air hingga lutut orang dewas, kemarin (5/1).
Dijelaskannya, sebagian rumah milik warga berbentuk panggung sehingga banjir hanya merendam bagian bawah rumah dan bisa diungsikan diatas. Kejadian ini merupakan kali pertama terjadinya bencana banjir hingga merendam puluhan rumah warga.
Terpisah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Empat Lawang dari Komisi II yang membidangi pembangunan, Yazid ketika sedang dilokasi mengatakan, legislatif mengusulkan untuk menanggulangi tanggap darutat dari dana bencana alam. “Saya sudah mengambil fotonya dan Insya Allah akan disampaikan kepada dewan untuk mengatasinya karena ini sesuai dengan komisinya,”imbuhnya singkat. (omi)
0 komentar:
Posting Komentar